Jumat, 27 Januari 2012

Rangkuman dari VCD khotbah “3 Prinsip Memilih Makanan” (disc 1) - dr. Elizabeth Subrata

baca ini dulu ya :)

Markus
7:18 Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, 
7:19 karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. 
7:20 Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, 
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, 
7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. 
7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang." 

1 Kor
3:16. Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? 
3:17 Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu. 

Jadi bukan makanan apa yang masuk ke dalam diri kita yang menajiskan kita, tetapi yang keluar dari seseorang tsb yang dapat menajiskannya. Lantas mengapa kita perlu bijaksana memilih makanan? menurut saya, karena tubuh kita adalah bait Allah, sehingga sudah sepatutnya kita perlu menjaganya dengan baik.
(Mohon nasihatnya jika penjelasan saya salah/kurang tepat)


Oke, tanpa berlama-lama, mari kita simak rangkuman dari VCD khotbah “3 Prinsip Memilih Makanan” (disc 1) berikut ini :

Sejak awal Allah selalu menaruh batasan-batasan pada makanan manusia:
1. Sebelum dosa memasuki dunia. Adam dan Hawa dilarang makan dari Pohon Pengetahuan yang Baik dan Jahat. Hal ini, bersama dengan larangan tidak langsung untuk memakan daging hewan, adalah satu-satunya larangan yang diberikan kepada mereka (kej 2:16-17).
2. Setelah air Bah. Manusia diijinkan memakan daging hewan tetapi tidak diijinkan memakan darah (Kej 9:4).
3. Ketika bangsa Israel mengembara di padang gurun. Allah menyediakan manna bagi mereka dalam jumlah cukup untuk kebutuhan mereka dalam satu hari. Tetapi Ia memerintahkan mereka untuk mengambil sesuai dengan jumlah yang mereka butuhkan dalam satu hari. (Kel 16:16).
4. Melalui pemberian Hukum Musa, umat Israel dilarang memakan darah, lemah “keras” pada binatang, binatang yang mati secara alamiah, binatang yang mati dicekik, binatang yang ‘tidak bersih’.
5. Bahkan setelah kedatangan Kristus, para rasul memerintahkan orang percaya non-Yahudi yang baru pantang memakan darah dan binatang yang dicekik atau diserahkan kepada dewa (Kis 15:20).
6. Kerakusan dan mabuk-mabukan adalah penyebab utama kekerasan, penyakit, dan bahkan kematian pada gereja pertama di Korintus (1 Kor 11:21)

Kegagalan untuk hidup dalam pembatasan oleh Allah dihubungkan dengan konsekuensi-konsekuensi yang berat:
1. Dosa dan kematian memasuki dunia melalui ketidaktaatan Adam dalam hal makanan (Roma 5:12)
2. Ketika Esau sedang lapar, ia melepaskan hak warisnya – sesuatu yang berarti dan kekal – dan menukarnya dengan makanan (Kej 25:34, Ibr 12:16)
3. Ketika bangsa Israel yang sedang mengembara mengabaikan peringatan Allah untuk tidak mengambil manna terlalu banyak. Kelebihan makanan yang mereka timbun dikerumuni oleh cacing. (Kel 16:20).
4. Ketika bangsa Israel yang tidak bersyukur meminta-minta daging sebagai ganti manna dari surga. Allah membawakan burung puyuh tersebut bertumpuk-tumpuk setinggi 3 kaki dan berkumpul dari segala arah. Beberapa orang sangat rakus sehingga mereka menangkap burung-burung itu selama 36 jam, bahkan sampai tidak tidur. Tindakan berlebihan mereka ini sangat tidak menyenangkan hati Allah sehingga pada saat mereka mengunyahnya, Ia memukul bangsa itu dengan “suatu tulah yang sangat besar” (Bil 11:31-33)
5. Di dalam perjanjian lama, kerakusan dihubungkan dengan mabuk-mabukan dan pemberontakan (Ul 21:20, Ams 23:20-21). Dalam Perjanjian Baru, bersama dengan mabuk-mabukkan, kerakusan adalah ciri-ciri seteru Kristus (Fil 3:18-19) dan mereka yang menyebabkan perselisihan di gereja (Rom 16:17-18). Kerakusan tidak sejalan dengan kehidupan Kekristenan yang dipenuhi Roh Kudus.

Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mataNya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintahNya dan tetap mengikuti segala ketetapanNya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku, Tuhanlah yang menyembuhkan engkau. (Keluaran 15:26)

Hai anakku, perhatikanlah perkataanKu, arahkanlah telingamu kepada ucapanKu, janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan (life, KJV) bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan (health, KJV) bagi seluruh tubuh mereka. (Amsal 4:20-22)

3 Prinsip dalam memilih makanan
Prinsip I : makanlah hanya zat-zat/ bahan-bahan yang Allah ciptakan sebagai makanan. Hindarilah apa yang tidak dirancang sebagai makanan.
• Jangan makan cicak, babi (babi itu tidak dirancang Tuhan sebagai makanan), kerang-kerangan, udang
• Tuhan merancangkan tumbuh-tumbuhan yang berbiji (beras, gandum, jagung, jali), pohon-pohonan yang buahnya berbiji, sayur-sayuran yang berbiji (kacang panjang, kacang buncis, kacang polong, kacang kapri) sebagai makanan manusia, baca kitab kejadian.
• Tuhan merancangkan hewan yang ‘clean’ yang boleh dimakan manusia, yaitu semua yang berkuku belah DAN bermamah biak’lah yang hanya boleh dimakan, baca Imamat.
Hati-hati sebab kelinci memamah biak, NAMUN tidak berkuku belah jadi tidak boleh dimakan. Babi bermamah biak NAMUN tidak berkuku belah jadi tidak boleh engkau makan.



Note : usahakan makan padi-padian yang UTUH, dan sebisa mungkin makan sayur MENTAH (paling tidak setengah matang) karena enzim di sayuran masih hidup jadi berarti tubuh tidak perlu mengeluarkan energi untuk mengeluarkan enzim tubuh untuk mencerna sayuran, dengan begitu energy akan tertampung dalam tubuh kita. daging sapi merah itu merah jadi jarang-jarang saja makannya.

Prinsip II: Sedapat mungkin, makanlah makanan sebagaimana mereka diciptakan sebelum makanan tersebut diubah atau diolah menjadi sesuatu yang manusia pikir dapat menjadi lebih baik.
• Amsal berkata ada jalan yang disangka orang baik, disangka orang lurus, namun ujungnya menuju maut.
• Kalau makan daging sapi boleh, tapi makanlah yang tidak diolah-olah dulu, jadi jangan makan kornet, jelly
(Mau tau cara pembuatan kornet? Daging sapi lalu dengan kulit lehernya dicancang lalu ditambahi garam, MSG, bahkan daging sapinya tinggal sedikit, yang ada lemak-lemaknya.)
(Mau tau cara pembuatan jelly, jelly hi fiber’pun diberi pewarna, perasa, gula tinggi, pengawet)

Prinsip III : Hindari kecanduan makanan. Jangan biarkan makanan atau minuman apapun menjadi Allahmu.
• Jangan makan kopi, kopi kandungannya ada kafein (zat kimia yang bisa menimbulkan efek kecanduan) dan lebih dari 5 organ tubuh kita dipengaruhi oleh kopi, contoh : cuci ginjal, cuci darah, benjolan di payudara, dsb. Hal-hal tsb akibat pengaruh kopi juga.

 
 

0 komentar:

Posting Komentar

berkomentarlah dengan selayaknya kamu berkata kata

pengikutku