Kamis, 24 Januari 2013

dimana Tuhan, ibu ?


Ada satu cerita tentang diriku, waktu aku kecil, aku tak tau  Tuhanku, pernah kucaci maki Dia dan ku hina hina Dia, aku tak tau akan Dia, suatu hari kutanyakan pada ibuku seperti apa Tuhanku, ibuku hanya tersenyum tanpa membalas kata kata ku, senyumnya yang penuh arti membingungkanku, akupun beranjak dewasa, tapi tak ku ketahui apapun tentang Tuhanku, pernah guruku menanyaiku tentang Tuhanku, tak ku jawab dia akupun hanya tersenyum seperti ibuku

Ada satu saat dimana aku berkelahi dengan temanku, dia yang pertama menghinaku dan memukulku, ayahku marah padaku, dia menamparku, tapi ibuku datang padaku, menyuruhku meminta maaf pada temanku tentu saja aku tak mau, ibuku tetap tersenyum, sampai hatiku luluh tuk minta maaf pada temanku

Ada saat dimana aku marah pada ibuku, aku mengeluarkan kata kata kasar dari mulutku ibuku menamparku, batinku terkejut dan kaget, aku masuk ke kamar dan mendoakan yang buruk tentang ibuku, tak lama kudengar pintu kamar terketuk, ibuku minta maaf padaku, dia memelukku, sehingga membuatku tak berbicara kasar lagi

Suatu waktu kutampar ibuku, ayahku datang dan menamparku, dia mengambil kursi dan ingin memukulku dengan itu, ibuku datang padaku, memelukku dengan erat dan berkata “ jangan sakiti dia, dia anakku yang kucintai” hatiku hancur rasanya, tangisku sampai dibahunya, semakin erat dia memelukku, membuat aku berjanji akan menjaga ibuku

Saat ibuku pergi dan pulang, tangis yang tak kukeluarkan sejak saat itu keluar, tak bisa kusangka senyum terakhirnya tak kulihat, sudah lama aku tak pergi ke ibuku, rasa malas bertemu ibuku berakhir seperti ini, tapi dengan itu akupun tau, Tuhanku ada dalam ibuku, kasihnya, perlindungannya, membuatku tau dialah malaikat penjagaku, yang telah kusia siakan dia, dan kubunuh dia secara perlahan, dengan kejahatan kejahatanku, yang membuat dirinya menangis, tak kusangka aku membunuh malaikat Tuhanku, maafkan aku ibu…

pengikutku