Ada satu cerita tentang diriku, waktu aku kecil, aku tak
tau Tuhanku, pernah kucaci maki Dia dan
ku hina hina Dia, aku tak tau akan Dia, suatu hari kutanyakan pada ibuku
seperti apa Tuhanku, ibuku hanya tersenyum tanpa membalas kata kata ku,
senyumnya yang penuh arti membingungkanku, akupun beranjak dewasa, tapi tak ku
ketahui apapun tentang Tuhanku, pernah guruku menanyaiku tentang Tuhanku, tak
ku jawab dia akupun hanya tersenyum seperti ibuku
Ada satu saat dimana aku berkelahi dengan temanku, dia yang
pertama menghinaku dan memukulku, ayahku marah padaku, dia menamparku, tapi
ibuku datang padaku, menyuruhku meminta maaf pada temanku tentu saja aku tak
mau, ibuku tetap tersenyum, sampai hatiku luluh tuk minta maaf pada temanku
Ada saat dimana aku marah pada ibuku, aku mengeluarkan kata
kata kasar dari mulutku ibuku menamparku, batinku terkejut dan kaget, aku masuk
ke kamar dan mendoakan yang buruk tentang ibuku, tak lama kudengar pintu kamar
terketuk, ibuku minta maaf padaku, dia memelukku, sehingga membuatku tak
berbicara kasar lagi
Suatu waktu kutampar ibuku, ayahku datang dan menamparku,
dia mengambil kursi dan ingin memukulku dengan itu, ibuku datang padaku,
memelukku dengan erat dan berkata “ jangan sakiti dia, dia anakku yang
kucintai” hatiku hancur rasanya, tangisku sampai dibahunya, semakin erat dia
memelukku, membuat aku berjanji akan menjaga ibuku
Saat ibuku pergi dan pulang, tangis yang tak kukeluarkan
sejak saat itu keluar, tak bisa kusangka senyum terakhirnya tak kulihat, sudah
lama aku tak pergi ke ibuku, rasa malas bertemu ibuku berakhir seperti ini,
tapi dengan itu akupun tau, Tuhanku ada dalam ibuku, kasihnya, perlindungannya,
membuatku tau dialah malaikat penjagaku, yang telah kusia siakan dia, dan kubunuh
dia secara perlahan, dengan kejahatan kejahatanku, yang membuat dirinya
menangis, tak kusangka aku membunuh malaikat Tuhanku, maafkan aku ibu…