Jumat, 25 Mei 2012

pelajaran yg engkau berikan

salam hangat bagi kalian semua yang membaca blog ini, pada hari ini saya akan menceritakan sebuah cerita yang saya dapat dari seorang teman saya dan pada cerita ini kita akan belajara bagaimana cara agar kita tidak salah dalam mengajari seseorang, langsung saja kita mulai:
pada suatu hari, terdapat seorang manusia yang mempunyai seekor burung beo, orang ini sangat bangga akan beonya karna, beonya bisa berbicara seperti manusia, tetapi hanya satu hal yang tak bisa diucapkan beo ini, yaitu nama tempat tinggalnya, yaitu catano sehingga orang itu sangat ingin mengajari beonya berbicara catano sehingga diapun mulai mengajari beonya, tetapi semakin sering dia mengajari beonya, semakin susah juga beonya untuk berbicara catano, kemudian pria ini menjadi sangat marah kpd beonya dan berkata pada beonya: HAI BEO BODOH!!!, KATAKANLAH CATANO!!!, KALAU TIDAK MENGATAKANNYA AKU AKAN MEMBUNUHMU!!!, kata pria tsb, tetapi beo itu tetap tidak bisa mengatakannya, berhari hari dia mengajari beonya, terus... terus...., tetapi tetap saja beonya tidak bisa berkata catano, sehingga pada suatu hari, sang pria membawa beonya ke kandang ayam dan berkata: hei beo bodoh, kau sama bodohnya dengan ayam-ayam ini, ayam-ayam ini besok akanku  semebelih satu persatu untukku makan dan selanjutnya adalah giliranmu dan di kandang ayam itu terdapat empat ekor ayam, kemudian pada pagi harinya sang pria mengunjungi kandang ayam tersebut dengan membawa sebilah pisau, dan saat membuka pintu kandang... dia melihat ada tiga ekora ayam mati di depan pintu dan saat sampai ke ujung kandang, dia melihat burung beonya berdiri dengan gagah sambil mengepakan sayapnya ke seekor ayam yang ketakutan sambil berkata pada ayam tersebut: HAI!!!, AYAM BODOH!!!, KATAKANLAH CATANO!!!, KALAU TIDAK MENGATAKANNYA AKU AKAN MEMBUNUHMU!!!


dari cerita ini saya belajar bahwa jika kita mengajari seseorang, janganlah kita mengajari dgn kekerasan hal ini berguna bagi orang yang membaca blog ini baik yang masih muda atau yang sudah berkeluarga bahwa jika kita mengajari mereka dengan tidak sabar, maka jika mereka akan mengajari orang lain dengan tidak sabar juga, semua ini bermula dari kita, jika kita mengajari anak kita atau murid kita dan lain lain haruslah dengan cara yang terbaik, ingatlah bahwa apa yang kita ajari kepada anak kita, akan diturunkan kepada cucu kita, janglah kita menjadikan mereka itu sebagai monster yang suka marah marah jadikanlah mereka malaikat yang sering membaerikan kata kata indah, ingatlah bahwa seseorang yang kita ajari adalah cerminan diri kita

Jumat, 04 Mei 2012

lirik lagu kasih setiaMu

kasih setiaMu

Kasih setiaMu yang kurasakan
lebih tinggi dari langit  biru
kebaikanMu yang t'lah Kau nyatakan
lebih dalam dari lautan
berkatMu yang telah kuterima
sempat membuatku terpesona
apa yang tak pernah kupikirkan
itu yang Kau sediakan bagiku

Reef:
Siapakah aku ini Tuhan
jadi biji mataMu
dengan apakah ku balas Tuhan
s'lain puji dan sembah Kau

Siapakah aku ini Tuhan
jadi biji mataMu
dengan apakah ku balas Tuhan
s'lain puji dan sembah Kau 
sekalian sama videonya :

kain perca


dari kisah seseorang

Dalam salah satu chapel di departemenku, manajerku menceritakan kembali bagaimana ibunya tewas dalam sebuah kecelakaan. Ibunya adalah seorang wanita yang sangat aktif dalam kegiatan agama. Dalam satu hari Minggu, dia bisa berkunjung ke beberapa tempat ibadah. Bukan hanya untuk hadir dan mendengarkan kotbah, tidak. Wanita yang telah lanjut usia ini sibuk melayani. Mulai dari mengumpulkan persembahan hingga memuridkan teman-temannya.

Ibu ini suka sekali membuat kerajinan tangan dari kain perca. Sahabat dan rekan-rekannya selalu mendapatkan hadiah dari kain perca seperti keset ataupun sarung tangan untuk memegang panci. Tidak terkecuali, menantu tersayang  dan cucu-cucunya pun mendapatkan hadiah kerajinan tangan darinya. Karena bentuknya tidak terlalu indah, hal itu tidak membuat mereka terkesan.

Namun dihari ketika ibu itu meninggal dunia, semua teman-temannya segera mencari hadiah-hadiah dari ibu itu dan membingkainya. Pada saat ibu itu akan dikuburkan, mereka membawa karya-karyanya dengan kebanggaan, tidak terkecuali sang menantu dan cucu-cucunya.

Namun ada satu hal yang mengena di hatiku dari cerita tersebut. Manajerku berkata, “Seharusnya itu dilakukan sewaktu ia masih hidup.” Benar sekali, seharusnya kita menyatakan rasa sayang, penghargaan pada seseorang dan menunjukkan rasa hormat kita kepada orang yang kita kasihi saat ia masih hidup.

saudara saudara
Apa gunanya kamu menyatakan hormat dan kasih sayang kepada seseorang yang telah meninggal. Bukankah lebih berarti jika kita menyatakannya kepada orang yang kita kasihi sewaktu ia masih hidup? Mari ungkapkan kasih Anda saat ini juga, jangan tunggu nanti karena mungkin tidak ada kata "nanti".


pengikutku