Minggu, 29 April 2012

ketiadaan Tuhan


Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang
mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini,:
“Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?”.

Beberapa orang mahasiswa dengan berani menjawab,
“Betul, Dia yang menciptakan semuanya”...
“Tuhan menciptakan semuanya?” Tanya professor sekali lagi.
“Ya, Pak, semuanya” kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab, “Jika Tuhan menciptakan segalanya,
berarti Tuhan menciptakan Kejahatan.
Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita
bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa
berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan.”

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut.

Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi ia
telah membuktikan kalau Kekristenan itu adalah sebuah mitos.

Seorang mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, “Profesor, boleh saya
bertanya sesuatu?”

“Tentu saja,” jawab si Profesor

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, “Profesor, apakah dingin itu ada?”

“Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada.
Kamu tidakpernah sakit flu?” Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab, “Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada.
Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas.

Suhu-460F adalah ketiadaan panas sama sekali.
Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut.
Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.

Mahasiswa itu melanjutkan, “Profesor, apakah gelap itu ada?”

Profesor itu menjawab, “Tentu saja itu ada.”

Mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada.
Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya.
Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak.

Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan
cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang
gelombang setiap warna.

Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap.
Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut.
Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.”

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, “Profesor, apakah kejahatan itu
ada?”

Dengan bimbang professor itu menjawab,
“Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya.
Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan.”

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi Anda salah, Pak.
Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan.

Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk
mendeskripsikan ketiadaan Tuhan.

Tuhan tidak menciptakan kejahatan.
Kejahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia.

Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang
timbul dari ketiadaan cahaya.”

Profesor itu Menunduk dan terdiam.

 dan Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein. 




Kamis, 26 April 2012

sang pertapa

ada sebuah cerita dimana ada seorang pertapa muda, suatu hari pertapa ini mendengar ucapan dari tuhannya untuk dia bertapa selama sepuluh tahun, akhirnya pertapa itu bertapa selama sepuluh tahun tetapi pada suatu hari saat ia sedang bertapa munculah seorang tua entah dari mana, orang tua itu kemudian berkata: hai anak muda engkau telah lama bertapa, ini makanlah dulu,sambil memberikan makanan yang baunya sangat wangi sehingga semua binatang yang ada di hutan itu berdatangan, saat mendengar kata kata itu sang pertapa mulai ingin menghentikan pertapaannya tetapi dia mulai teringat kata kata tuhannya untuk tidak menghentikan pertapaannya , akhirnya hatinya tetap teguh bertapa kemudian datanglah seorang kaya dan orang kaya itu berkata: hai pertapa berhentilah bertapa maka aku akan memberikan kepadamu 
semua emas yang berlimpah yang ada di dunia ini,tetapi sang pertapa tetap teguh pada perintah tuhannya 
akhirnya datanglah seorang raja dari negeri yang jauh, sang raja berkata kepada sang pertapa: hai pertapa berhentilah bertapa atau kupenggal kepalamu itu tetapi dengan teguh pertapa itu tetap melanjutkan pertapaannya, akhirnya setelah sepuluh tahun berlalu sang pertapa berhasil menyelesaikan pertapaannya 

inti dari cerita ini adalah, apapun yang diperintahkan Tuhan kepada kita lakukanlah
bahkan apapun yang terjadi seperti sang pertapa tsb

pengikutku